Jumat, 25 Maret 2011

Inilah Armada Perang Sekutu (NATO) di Libya

Pesawat tempur Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO yang tergabung dalam koalisi pimpinan Prancis dan didukung oleh negara-negara Arab, sudah diluncurkan untuk menghadang pasukan pemimpin Libia Muammar Khadafi. Pasukan Koalisi juga berencana menyerang kota yang dikuasai pemberontak, Benghazi.

Seperti dikutip Reuters, Ahad (20/3), sebelumnya, kapal tempur dan kapal selam milik militer Amerika Serikat dan Inggris juga telah menembakkan lebih dari 110 peluru kendali atau rudal Tomahawk ke Libia untuk mengambil alih pertahanan udara mereka. Kendati demikian, tidak ada pesawat AS yang terbang di atas Libia.

Berikut ini adalah aset-aset militer yang sedang digunakan pasukan koalisi dalam aksi perlawanan terhadap pasukan militer Libia:

Prancis

Prancis mengerahkan sebanyak 20 jet tempur dalam operasi awal di Libia, termasuk pesawat tempur multirole Rafale, jet tempur Mirage dan satu pesawat mata-mata tak berawak AWACS. Daerah sasaran mereka sekitar area 62-93 kilometer di sekitar kota yang dikendalikan pemberontak, Benghazi. Operasi Prancis saat ini memiliki pangkalan udara di Solenzara di Pulau Mediterania Corsica, sekitar satu jam penerbangan dari Libia dengan sebuah jet tempur.

Kapal induk Prancis, Charles de Gaulle, berada di Pantai Mediterania, Prancis dan akan menuju Libia pada tengah hari Ahad ini. Dan diperkirakan akan mencapai mencapai pantai Libia pada Senin malam dengan membawa 15 jet tempur. Pertempuran ini juga melibatkan tiga fregat, sebuah kapal pasokan bahan bakar, dan kapal selam.

Prancis juga memiliki basis angkatan udara di dekat kota-kota mediterania Marseille dan Istres, sekitar satu jam setengah dari Libia. Pesawat udara khusus tanker pengisian bahan bakar juga sudah siap sejak Jumat lalu untuk menyebarkan bahan bakar dari Istres. Adapun Prancis bergabung kembali dengan komando militer NATO pada 2009, setelah empat dekade mengalami pengasingan.

Inggris

Pihak militer Inggris sudah berpartisipasi dalam serangan terkoordinasi pada Sabtu kemarin untuk melawan sistem pertahanan udara Libia dengan menggunakan rudal Tomahawk, yang diluncurkan dari salah satu kapal selam kelas Trafalgar. Departemen Pertahanan Inggris (MoD) juga menegaskan Stormshadow rudal diluncurkan dari sejumlah jet Tornado GR4 yang diterbangkan dari basis Royal Air Force, sekitar 3.000 mil jauhnya di daerah timur Norfolk di Inggris. Operasi ini juga didukung oleh pesawat VC10 dan pesawat pengisian BBM Tristar, seperti E3D Sentry dan pesawat Sentinel surveilans. Kementerian Pertahanan juga mengatakan pesawat jet Topan akan dikerahkan untuk memberikan dukungan.

Inggris memiliki dua fregat di lepas pantai Libia, HMS Cumberland dan HMS Westminster, yang juga dipanggil untuk mendukung operasi. Sumber di pemerintah Ingfris juga sebelumnya mengatakan kapal tersebut memang akan dikerahkan.

Amerika Serikat

Amerika Serikat memulai aksi militer terbatasnya di Libia beberapa jam setelah Prancis, yang meluncurkan serangan di sepanjang pantai Libia dengan menargetkan pertahanan udara Libia. Militer AS turut mengerahkan pesawat tempur, rudal dan serangan elektronik.

Seorang pejabat pertahanan mengatakan Angkatan Laut AS memiliki tiga kapal selam dilengkapi dengan rudal Tomahawk di Mediterania siap untuk berpartisipasi, termasuk serangan kapal selam Newport News dan Providence. Mereka bergabung dengan dua kapal Angkatan Laut. Rudal Tomahawk itu dapat melumpuhkan pesawat biasa atau sejenis pesawat anti-pertahanan dalam operasi larangan terbang.

Secara keseluruhan, Angkatan Laut AS juga sudah mengerahkan lima kapal tempur di Mediterania, termasuk satu pesawat penghancur pemandu rudal. Namun tidak ada kapal induk AS yang berada didekat Libia. USS Enterprise, yang baru-baru ini ditempatkan di Laut Merah, telah bergerak ke arah timur. Menjauh dari Libia, untuk bergabung dengan USS Carl Vinson, di Laut Arab buat mendukung operasi Afghanistan.

Kanada

Kapal perang Kanada HMCS Charlottetown telah bergabung dengan angkatan laut, termasuk memblokade laut, yang berlangsung di Libia. Jet tempur Kanada juga sudah mencapai wilayah tersebut, tetapi pesawat itu membutuhkan satu atau dua hari persiapan sebelum mereka dapat bergabung dengan misi itu.

Italia

Italia telah mengirimkan puluhan pesawat tempur di pangkalan Trapani, di Sisilia Barat dengan kesiapan untuk keterlibatan dalam serangan udara di Libia. Para tentara Tornado yang dapat digunakan untuk menghancurkan pertahanan udara musuh dan radar, seperti F-16 dan Eurofighters, digunakan untuk pertahanan udara ke udara yang kemudian dipindahkan ke Trapani dari pangkalan di Piacenza di Italia utara, Gioia del Colle di Apulia.

Italia juga menawarkan penggunaan markas NATO dekat Napoli untuk pusat komando gabungan dalam operasi bersama. Negara ini ikut berpartisipasi di kemudian hari dalam kegiatan militer.