Rabu, 23 Mei 2012

Uniknya Kereta Api Indonesia

Mungkin diantara sobat brotot banyak yang bakal nanya, apa menariknya sih kereta api itu, cuma lokomotif, terus dibelakangnya dikasih gerbong. nggak ada yang menarik! apalagi di Indonesia, keretanya begitu-gitu aja, yang paling kenceng juga paling nggak sampe 200 km/h.! huh!

jawabannya sederhana, karena kereta api merupakan khususnya kereta api Indonesia merupakan moda transportasi yang paling unik! mulai dari penamaannya, fasilitasnya, lokomotifnya, sampai stasiunnya-pun sangat unik! lagipula kereta api merupakan transportasi yang 100% karya anak bangsa, dibuatnya langsung di PT. INKA, Madiun. Lalu apa sih yang membuat kereta api itu UNIK?

1. Penamaan Kereta
penamaan kereta tentu saja unik, kereta argo biasanya dinamakan berdasarkan nama gunung, seperti Argo Bromo Anggrek yang berasal dari Gunung Bromo di Jawa Timur, Argo Muria yang berasal dari Gunung Muria di Jawa Tengah, atau Argo Lawu yang berasal dari nama Gunung Lawu di Jawa Tengah. bahkan kereta Argo Gede yang sekarang sudah nonaktif, berasal dari nama Gunung Gede Pangrango di jawa Barat. hanya Argo Dwipangga satu-satunya kereta Argo yang tidak menggunakan nama Gunung.


KA Argo Lawu

Sedangkan untuk penamaan kereta Eksekutif, berasal dari nama binatang atau mahkluk legenda, seperti kereta Taksaka Jurusan Gambir Yogya yang berasal dari nama sebuah Naga Raksasa Taksaka, KA Harina tujuan Semarang Bandung, dan KA Rajawali jurusan Semarang Surabaya.


KA Taksaka

Sedangkan penamaan kereta lainnya juga unik, seperti KA Bangunkarta yang merupakan singkatan dari (jomBANG, madiUN, jaKARTA) atau KA Malabar (MALAng BAndung Raya)

2. Fasilitas Interior Kereta
dari segi fasilitas kereta satu dengan lainnya jelas berbeda, walaupun jika sama-sama kereta eksekutif, pasti ada yang membedakan satu kereta dengan lainnya entah arsitektur atau peletakkannya. makanya, bagi kamu yang sudah sering naik kereta misalkan kereta Gajayana jurusan Jakarta Malang, jika kedapatan menggunakan gerbong KA Taksaka, misalnya, pasti kamu sudah tau dan mungkin berkata "wah! ini bukan Gajayana!"


Interior KA Gajayana


Interior KA Taksaka

3. Stasiun dan Kode Stasiun
kalau setiap kereta saja udah berbeda, apalagi Stasiunnya. hampir seluruh Stasiun Kereta merupakan peninggalan sejarah, seperti Stasiun Jatinegara yang dulunya merupakan Stasiun Meester Cornelis peninggalan belanda. serta, di setiap stasiun memiliki ciri khas masing-masing, seperti di Stasiun Kutoarjo, ujung dari DTR (Double Tracked Rail/Sepur Ganda) maka, setiap kereta dari arah jogja solo wajib berhenti disini. Stasiun Jakarta kota, merupakan Stasiun terbesar di Indonesia, 12 sepur, semuanya aktif! dan Stasiun Manggarai, pertemuan antara 3 jalur kereta di DKI Jakarta.


Stasiun Kutoarjo

Pengkodean Stasiun juga sangat unik, seperti Stasiun Cirebon Prujakan, mungkin kamu akan berpikir kodenya adlaah PRU, PJK, CPJ atau CRB. ternyata kode yang benar adalah CNP! biasanya format kode untuk stasiun besar adalah 2 huruf di depan untuk nama kota dan 1 huruf di belakang untuk nama stasiun, seperti Surabaya Pasar Turi (SBI), Semarang Tawang (SMT), Semarang Poncol (SMC). namun ada beberapa yang berbeda seperti Jakarta Kota dengan kode 4 huruf, JAKK. Yogyakarta dan Bandung dengan kode 2 huruf, YK dan BD. atau Stasiun Balapan yang hanya menggunakan kode kota, SLO.


Stasiun Balapan

Masih banyak keunikan-keunikan lainnya, seperti membeku jika naik Argo Bromo Anggrek Malam. atau melihat "rel" jika melongok dari lubang WC kereta Sawunggalih. Bahkan dulu, kereta api Bima dilengkapi dengan tempat tidur dan Kereta Eksekutf Satwa & Eksekutif Argo mendapat makanan yang unik dan berbeda-beda di Setiap kereta, salah satu contohnya adalah KA Argo Jati yang mendapat makanan Nasi Jamblang, atau KA Argo Lawu dan KA Taksaka yang mendapat makanan Nasi Gudeng, sementara KA Sawunggalih Utama mendapatkan Nasi Goreng. tapi sekali lagi, ini dulu! sekarang Kereta Api Eksekutif tidak lagi mendapatkan makanan, paling cuma Roti dan Minuman. saya tidak tau. karena saya blom pernah naik KA Eksekutif.

Jadi Bagaimana, Tertarik Naik Kereta?