Kamis, 08 Juni 2017

Misteri AL NASLAA, Batu Besar Yang Terbelah Dengan Sempurna

Misteri AL NASLAA


Misteri AL NASLAA, Batu Besar Yang Terbelah Dengan Sempurna - Tak bisa dipungkiri, bumi yang memang sudah berumur sangat tua ini banyak menyimpan misteri-misteri di setiap sudutnya. Sebagian ada yang sudah terpecahkan, namun sebagian lagi masih menjadi perdebatan yang belum terungkap.

Salah satu misteri yang belum terungkap itu terletak antara Kota Madinah dan Dumah di Arab Saudi. Tepatnya berada di sebuah daerah bernama Al Naslaa ditengah padang pasir Tayma. Ialah sebuah bongkahan batu besar yang terbelah sempurna. Saking sempurnanya, seakan mata kita tak bisa mempercayainya dalam jarak tertentu bahwa batu tersebut benar-benar terbelah.

Penemuan bongkahan batu tersebut pertama kali disebarkan oleh Charles Huver pada tahun 1883. Celah garis lurus yang memisahkan antara batu tersebut benar-benar sempurna dan menimbulkan perdebatan tentang asal muasalnya. Para ahli percaya bahwa batu tersebut telah ada sejak zaman Megalitikum. Sehingga, penyebab terbelahnya batu tersebut antara alami dan buatan manusia masih menjadi tanda tanya hingga saat ini.

Sebagian ada yang mengatakan batu tersebut terbelah karena sambaran petir. Namun pendapat ini terbantahkan sebab tak ada tanda atau bekas-bekas terjadinya ledakan akibat sambaran petir diatas batu tersebut. Selain itu, ada juga yang mengatakan bahwa batu tersebut terbelah karena tebasan pedang. Mirip jika kita sering melihat anime-anime Jepang misalnya saat pertarungan Roronoa Zorro pada serial One Piece. Dan pendapat yang paling ekstrim adalah penggunaan laser yang memang sengaja membuat batu itu menjadi terbelah. Agaknya, penggunaan laser yang menyebabkan batu ini terbelah merupakan pendapat yang meyakini bahwa kehidupan manusia zaman dahulu tidaklah sekuno apa yang ada di pikiran kita. Bahkan bisa dikatakan lebih maju dan lebih canggih. 

Padanannya serupa dengan pembangunan piramid yang mustahil jika dibangun hanya menggunakan tenaga manusia atau alat-alat dasar saja. Hanya saja detil tentang teknologi yang dipakai manusia ketika itu belum terungkap.

Baca juga: Misteri Peti Mati Yang Dapat Berpindah Tempat

SCTH sendiri yang merupakan Komisi Pariwisata dan Warisan Arab Saudi (Saudi Commission for Tourism & National Heritage), hanya menyebutkan bahwa batu Al Naslaa ini pecah atau terbelah secara alami, dan juga pecahan antara dua batu yang masih berdiri dan permukaannya datar ini merupakan sebab dari kejadian yang benar-benar alami. Namun, seperti apa kejadian alami itu tetap tak bisa terjawab.

Selain itu, pendapat bahwa batu tersebut terbelah karena disengaja juga diperkuat oleh fakta bahwa Batu Al-Naslaa tidak pernah bergeser posisinya. Pasalnya, pada masing-masing belahan batu tersebut bersusun batu-batu yang lebih kecil yang seakan-akan berfungsi sebagai penyangga. Sehingga, Batu Al Naslaa ini tidak menyentuh permukaan tanah berpasir di sekitarnya. 

Jika pendapat ini benar, tidak serta-merta misteri Al Naslaa terpecahkan. Pertanyaan lanjutan terkait fungsi, kegunaan dll masih menjadi polemik. 

Selain karena presisi belahannya yang sempurna sehingga menjadi salah satu petroglif paling fotogenik di permukaan bumi, pada satu bahagian dari batu tersebut terdapat lukisan petroglyph kuno yang berbentuk seperti kuda, dan manusia yang berada bersebelahan disertai beberapa tulisan atau huruf-huruf kuno. Tidak diketahui maksud dan tujuan dari lukisan tersebut. Sebagian para pendapat ada juga yang meyakini bahwa antara peristiwa terbelahnya batu dengan lukisan tersebut tidak berada dalam satu waktu atau zaman yang sama.

Simbol Batu al naslaa


 Mungkinkah Batu Al Naslaa Adalah Bagian dari Suatu Peradaban?


Kemungkinan ini dirujuk oleh para ahli yang mengatakan bahwa padang pasir Tayma sekarang merupakan bagian jalur darat penting antara pantai Laut Merah di Semenanjung Arab dan Lembah Nil sejak Zaman Perunggu. Zaman Perunggu sendiri terbagi tiga yaitu Zaman Perunggu Awal (3300 SM – 2100 SM), Zaman Perunggu Tengah (2100 SM – 1550 SM), dan Zaman Perunggu Akhir (1550 SM – 1200 SM). 

Ditambah dari penemuan Prasasti Kuneiform yang berasal dari abad ke-6 SM berbahasa Aramaik yang menyebut Tayma sebagai kota oasis yang makmur, kaya akan sumur air dan bangunan indah. Tayma juga merupakan tempat yang disinggahi Raja Babylonia, Nabonidus sebagai tempat untuk mencari nubuat. Apakah hal ini ada kaitannya dengan Batu Al Naslaa yang penuh misteri itu?

Dirangkum dari berbagai sumber